JAKARTA 2 Sept. – PT Sasa Inti menerima penghargaan dari The Planet Mark karena telah berkomitmen melanjutkan aksi nyata dalam mengurangi jejak emisi karbon sepanjang tahun 2019.
Ini merupakan tahun pertama PT Sasa Inti mendapatkan sertifikasi untuk The Planet Mark. Persijilan ini diperoleh karena PT Sasa Inti telah berkontribusi dalam proyek The Eden Project dan Cool Earth.
The Planet Mark sendiri adalah lembaga yang mendampingi organisasi atau perseorangan untuk mendorong masyarakat tetap konsisten melakukan tindakan yang berdampak baik, positif, dan masif bagi lingkungan dan komunitas yang diberdayakan.
Dijelaskan oleh The Planet Mark, pada 2019, PT Sasa Inti telah membantu Cool Earth dalam mendukung 13 kerja sama yang berkaitan dengan hutan hujan, melindungi 86.000 hektar hutan hujan, serta mengurangi 13.750 juta ton karbon.
Ada setidaknya 1.133 karyawan PT. Sasa Inti dari dua pabrik tersebut yang berkontribusi besar terhadap penghargaan ini, khususnya dalam penggunaan dan pemanfaatan listrik, gas alam, bahan bakar diesel dan bensin, tempat pembuangan akhir, tempat daur ulang, air, dan kertas yang lebih efisien dan berdampak lebih baik bagi lingkungan.
Presiden Direktur PT Sasa Inti, Rudolf Tjandra, mengatakan “Kami sadar bahwa melindungi bumi merupakan sesuatu yang penting dan itu semua harus dimulai dari kita sendiri. Jika kami konsisten dengan pencapaian ini, tentu kami bisa memberikan dampak yang lebih besar kepada masyarakat Indonesia maupun dunia untuk membantu mereka memahami pentingnya menjaga dan melestarikan sumber daya alam untuk generasi mendatang.
"Generasi selanjutnya berhak tinggal di bumi yang jauh lebih bersih serta lebih baik dibandingkan sebelumnya,” katanya di dalam kenyataan media di sini hari ini.
Hal ini tentunya juga sejalan dengan program Pemerintah Indonesia yang terus berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak 26 persen pada tahun 2020 dan 29 persen pada tahun 2030, sesuai dengan konvensi perubahan iklim yang telah disepakati.
Berdasarkan informasi dari Presiden Joko Widodo, Indonesia memiliki target mengurangi emisi karbon yang harus diturunkan berdasarkan konvensi perubahan iklim, yaitu 29% pada 2030 dan 41% dengan dukungan kerja sama teknik dari luar negeri. Berdasarkan konvensi perubahan iklim, Indonesia memiliki kewajiban untuk menurunkan emisi karbon di sektor kehutanan 17,2%, sektor energi 11%, dan sektor limbah 0,32%, serta sektor pertanian 0,13%, serta sektor industri dan transportasi sebesar 0,11%.
"Tentunya, apa yang kami capai dan kami perjuangkan sepanjang tahun 2019 kemarin sejalan dengan misi dan visi jangka panjang Pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK),” ungkap Rudolf Tjandra saat ditanya mengenai salah satu alasan PT Sasa Inti berkomitmen menjaga dan melindungi bumi.
PT Sasa inti, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bumbu makanan yang sudah bergerak di industri selama lebih dari 50 tahun. Tumbuh, berkembang dan bermula dari perusahaan yang terdepan memproduksi MSG di Indonesia, hingga kini menjadi salah satu merek lokal yang mampu memimpin pasar Indonesia maupun internasional, bukan hanya di MSG namun juga pada produk-produk lainnya seperti, tepung bumbu, santan, dan juga produk Sasa lainnya, yang diterima pasar dengan baik.
Memiliki slogan ‘Sasa Melezatkan’, Sasa seakan sudah menjadi sahabat masakan rumah karena menjadi bumbu dapur yang memberikan kelezatan setiap sajian yang dimasak dan dapat digunakan secara praktis sehingga merek ini sudah menjadi bagian dari aktivitas memasak sehari-hari. - DagangNews.com