JAKARTA 18 Mei - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkap awal mula inisiasi program Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong untuk Pekerja. Ia menjelaskan bahwa inisiasi tersebut bermula dari pertemuan para pelaku usaha dengan Presiden Joko Widodo.
Menurut kenyataan media oleh Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, "Ini awalnya dimulai di bulan Januari saat bertemu dengan Bapak Presiden dan berbicara bagaimana mempercepat herd immunity. Dari pembicaraan ini timbul ide dari Bapak Presiden mengenai vaksinasi mandiri, kemudian menjadi vaksin gotong royong.
"Alhamdulillah ini mendapat respons positif tidak hanya dari pemerintah, tapi juga dari dunia usaha," ungkapnya di acara Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong untuk Pekerja pada Selasa, 18 Mei 2021, di pabrik PT Unilever Indonesia, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Respons positif dunia usaha atas inisiasi tersebut di antaranya ditunjukkan dari antusiasme perusahaan yang melakukan pendaftaran untuk dapat berpartisipasi dalam program itu. Hingga saat ini sebanyak kurang lebih 22.736 perusahaan yang telah terdaftar dengan 10 juta pekerja di dalamnya.
Menurut Rosan, jumlah partisipasi tersebut akan terus bertambah seiring dengan berjalannya program Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong tersebut dalam beberapa waktu ke depan.
Bahkan, Rosan mengungkap, terselip usulan dari kalangan dunia usaha agar peserta vaksinasi tidak hanya pekerja dari perusahaan yang mendaftar saja, tapi juga turut melibatkan masyarakat yang berada di sekitar operasional perusahaan.
"Mereka katakan kalau boleh tidak hanya pegawainya saja, tapi juga misalnya masyarakat sekitar operasional mereka untuk mendapatkan vaksinasi yang mereka berikan secara gratis. Jadi animonya sangat luar biasa," tuturnya.
Kalangan dunia usaha berharap banyak agar program vaksinasi massal ini dapat berjalan dengan cepat. Sebab, vaksinasi ini merupakan salah satu faktor dominan yang akan memberikan dampak positif untuk sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional.
"Dampaknya sangat besar dan dunia usaha dalam hal ini Kadin dan seluruh asosiasi akan bersama-sama dengan pemerintah," tandasnya. - DagangNews.com